2.04.2009

2 in 1 dan 4 in 1

Jumlah sepeda motor di Jogja saat ini, menurut pandangan ku cukup "menakutkan". hal ini dapat dilihat dari antrian yang terjadi disimpang2 baik yang ada sinyalnya maupun tidak. dan ironisnya sepeda motor yang mengantri itu hampir 100% berpenumpang satu orang (pengendara doang).
Dari situ saya mencoba untuk menghitung-hitung,"seandainya saja dari 2000 sepeda motor yang lewat jl. Affandi setiap harinya separuhnya digunakan dengan cara berboncengan maka betapa lancarnya lalulintas jl. Affandi".
Alasan utama sebenarnya adalah PRAKTIS, praktis tidak harus bolak-balik antar anak atau istri atau bahkan pacar, sekali jalan sampai tempat tujuan.
Sebab lain yang mempercepat pertumbuhan jumlah sepeda motor adalah murahnya UM kredit sepeda motor pada saat ini. Dengan hanya 1juta sudah bisa membawa pulang sepeda motor.
Fenomena ini tentu saja harus segera dicermati, dianalisa dan diberi solusi, sebelum antrian yang panjang dan kemacetan terjadi di kota kecil Jogja ini.
Salah satunya mungkin penerapan 2 in 1 dan 4 in 1 pada jam-jam tertentu dan ruas-ruas tertentu, sehingga diharapkan sedikit akan membantu kelancaran berlalulintas.

10.17.2008

beda orang KAYA & MISKIN

aku baru saja dapat email dari temen tentang perbedaan antara orang kaya dan miskin, isinya bener2 cukup membuatku ......dan ternyata aku masih sangat miskin.....

Orang kaya berkomitmen untuk menjadi kaya
Orang miskin hanya ingin menjadi kaya

Orang kaya fokus pada kesempatan
Orang miskin fokus pada hambatan

Orang kaya membuat uang bekerja keras untuk mereka
Orang miskin membuat diri mereka bekerja keras untuk uang

Orang kaya bertindak melawan ketakutan mereka
Orang miskin membiarkan ketakutan menghentikan mereka

Orang kaya terus menerus belajar dan berkembang
Orang miskin berpikir mereka sudah tahu

sudah bacanya???...... lalu yang mana diri ANDA.........

9.18.2008

dunia sinetron

peran banci dalam sinetron maupun tayangan tv lainnya LAGI mendapatkan sorotan, ada yang suka dan yang tidak (itulah warna kehidupan:red:menurutku). sebenarnya baik itu peran banci, preman, pemarah, dukun, nenek sihir, ibu tiri atau bahkan kiai pun bukanlah hal yang bermasalah karena itu hanya sebuah peran dalam dunia hiburan.
yang menjadi masalah adalah APAKAH PERAN2 ITU AKAN MEMPENGARUHI SI PENONTON ATAU TIDAK? DALAM HAL INI ANAK-ANAK.
terkadang orang tua ketika menonton sinetron dll & disitu ada peran yang antagonis atau peran2 lain yang seram tanpa sadar (ke-ASYIK-an) anak2 pun ikut memperhatikan akan karakter2 itu.

padahal (menurutku) anak2 masih perlu bimbingan yang intensif dan terus menerus sehingga akan mempermudah bagi si anak menemukan jati diri dan kepercayaan diri. lalu bagaimana jadinya kalo anak2 tiap harinya dibimbing oleh tontonan2 sinetron dll yang notabene hanya bercerita tentang REBUTAN harta, jabatan, perempuan dan juga laki-laki??.

mungkin tidak bijak juga kalo kita hanya menyalahkan rumah produksi atau stasiun tv yang menayangkannya, karena sebenarnya kita sebagai penontonpun juga bisa berperan aktif untuk memberi proteksi pada anak2 sehingga mereka tidak melihat peran-peran yang kurang bagus untuk perkembangannya. Si ibu atau si bapak atau si mbok dirumah harus mulai menahan diri untuk meNONGKRONGi sinetron dll ketika anak2 masih ada disisi, setelah mereka tidur atau sekolah barulah mulai meNONGKRONGi kembali sinetron dll.

yang perlu diingat sekarang oleh kita saat ini adalah dunia sinetron dll adalah gambaran dunia yang singkat, padat dan tak berisi, sedangkan kita ini hidup dalam dunia nyata yang perlu perjuangan tersendiri, jangan terpengaruh oleh dunia /cerita dalam sinetron dll. JADILAH DIRI SENDIRI, aku adalah aku, kita adalah kita, dan anda adalah anda, bukan orang lain.

MARI KITA CIPTAKAN GENERASI BANGSA YANG TANGGUH BUKAN GENERASI BANGSA YANG ADA DALAM DUNIA SINETRON DLL.